SA
Punya Ratusan Pompa Tapi Ibu Kota Masih Kebanjiran, PDIP Sentil Kinerja Dinas SDA DKI Jakarta

DPRD DKI Jakarta mempertanyakan langkah Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dalam pemanfaatan pompa air untuk menyedot banjir dan genangan.
Pengawas pemerintah daerah tersebut menyebutkan, bahwa DKI memiliki jumlah pompa yang mumpuni untuk mengatasi persoalan tersebut.
Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Dwi Rio Sambodo mengatakan, pemerintah daerah memiliki 475 unit pompa stasioner dan 429 unit pompa mobile.
Pompa-pompa tersebut dapat digunakan pemerintah untuk menangani kawasan permukiman atau jalan yang diterjang banjir.
“DKI Jakarta memiliki 475 unit pompa stasioner dan 429 unit pompa mobile, apakah ini sudah dimanfaatkan secara maksimal oleh Pemprov DKI?,” ujar Rio kepada wartawan pada Jumat (3/3/2023).
Menurut dia, berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) harus gotong royong menangani persoalan banjir.
Dinas SDA dapat memaksimalkan keberadaan pompa dan memperhatikan kondisi di pintu-pintu air.
Kemudian Dinas Lingkungan Hidup (LH) membersihkan saluran yang tersumbat karena adanya sampah, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengevakuasi warga jika terjadi banjir besar.
Lalu Dinas Kesehatan memastikan kondisi warga tetap sehat, termasuk Dinas Sosial menyiapkan logistik bantuan.
“Saya juga minta agar bersihkan timbunan sampah yang terbawa oleh banjir dan tersangkut di Pintu Air seperti di Manggarai, karena bisa membuat laju air jadi terhambat hingga menimbulkan luapan,” jelasnya.
Selain pintu air, Rio juga meminta Pemprov DKI Jakarta mengerahkan 'pasukan biru' dan ‘pasukan oranye’ dengan cepat untuk membersihkan saluran-saluran air yang berpotensi tergenang banjir.
“Keberadaan mereka sangat dibutuhkan untuk memastikan aliran air berjalan lancar sehingga tidak menimbulkan genangan,” imbuh anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta ini.
Diketahui, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang melanda sebagian besar wilayah DKI Jakarta pada Rabu (1/3/2023) dan Kamis (2/3/2023), membuat genangan di beberapa titik di wilayah DKI Jakarta.
Kepala BPBD DKI Isnawa Adji mengungkapkan, genangan yang sebelumnya terjadi di 21 RT dan 3 ruas jalan tergenang, sekarang ini menjadi 9 RT atau 0,030 persen dari 30.470 RT dan 3 ruas jalan tergenang yang ada di wilayah DKI Jakarta.
Pihaknya, lanjut dia, mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat.
“Selain itu, BPBD DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial, AGD Dinkes, PMI untuk penanganan pengungsi. Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat,” kata ungkapnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (2/3/2023).
Dirinya sekaligus mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.
"Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop," pungkasnya. (faf)
Berikut data wilayah terdampak yang masih tergenang,;
Jakarta Barat terdapat 9 RT yang terdiri dari :
Kelurahan Tegal Alur - Jumlah: 8 RT - Ketinggian: 25 s.d 70 cm - Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan luapan kali semonggol
Kelurahan Cengkareng Barat - Jumlah: 1 RT - Ketinggian: 20 cm - Penyebab: Curah Hujan Tinggi dan Luapan Kali semonggol
Jalan Tergenang terdapat 3 ruas jalan: - Jl. Kamal Raya, Kel. Tegal Alur, Kec. Kalideres, Jakarta Barat, Ketinggian: 20 cm - Jl. Prepedan Raya RT. 001 RW.013 Kel. Tegal Alur Kec. Kalideres, Jakarta Barat, Ketinggian: 30 cm
- Jl. Menceng raya, depan SDN 02 Tegal Alur, Kel. Tegal Alur, Kec. Kalideres, Jakarta Barat, Ketinggian: 30 cm Pengungsi: Kelurahan Tegal Alur: 33 Jiwa di RPTRA Alur Anggrek RW 04
Sedangkan wilayah yang sudah surut adalah sebagai berikut: - Kel. Rawa Buaya: 7 RT - Kel. Tegal Alur: 6 RT
artikel ini sudah telah naik di wartakotalive dengan link https://wartakota.tribunnews.com/amp/2023/03/03/punya-ratusan-pompa-tapi-ibu-kota-masih-kebanjiran-pdip-sentil-kinerja-dinas-sda-dki-jakarta