Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Gilbert Simanjuntak berpendapat, pernyataan 'salah sejak lahir' yang disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Joko Agus Setyono mengenai pengelolaan Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, adalah penilaian objektif dan profesional.
“Pernyataan Sekda DKI adalah pernyataan yang disampaikan secara profesional adalah seorang auditor yang jadi sekda. Sebagai auditor, objektivitas melihat persoalan sangatlah penting sebagai bagian dari profesionalitas bahwa JIS dan TIM sudah bermasalah sejak awal," kata Gilbert dalam siaran kepada Republika.co.id di Jakarta, Jumat (4/8/2023).
Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta itu mengatakan, masalah pengelolan JIS dan TIM sebenarnya sudah berulang kali disampaikan di dalam rapat di komisinya. Hanya saja, selama ini, perhatian untuk membahas masalah itu agak bergeser menjadi politis, bukan lagi substansi.
Namun, Gilbert kali ini sependapat dengan pernyataan Sekda Joko.
"Saat ini pernyataan Sekda lebih ke arah substansi. Diharapkan ini menular kepada jajaran di bawahnya untuk melihat substansi daripada polemik yang sifatnya politis. Jajaran di bawahnya diharapkan mampu mengikuti irama kerja profesional," ujar Gilbert.
Dalam mendalami permasalahan itu, Gilbert menyinggung, ihwal Jakarta yang bakal tidak lagi menjadi ibu kota negara (IKN) pada 2024. Sehingga, perubahan paradigma jajaran di bawah sekda DKI akan menjadi pekerjaan rumah (PR) yang penting untuk digarap oleh Pemprov DKI.
"Tindak lanjut pengelolaan JIS dan TIM yang sarat beban karena tidak berorientasi untung, sepatutnya digeser ke Pemprov. BUMD perlu dibuat fokus seperti membuat holding, misalnya, pangan, transportasi, infrastuktur, dan lain-lain," kata Gilbert.
"Sifat BUMD sebagai PT yang berorientasi untung, sebenarnya jadi ganjil kalau kegiatan yang tidak menguntungkan, seperti velodrome, TIM, dan lain-lain dibebankan ke BUMD yang jadi PT. Sifat Perumda yang memiliki orientasi sosial lebih sesuai," ujar Gilbert melanjutkan.
Sebelumnya, Sekda DKI Jakarta, Joko Agus Setyono mengatakan bahwa memang sejak awal, pembangunan JIS dan revitalisasi TIM sudah salah. Bahkan, kata dia, pembangunan dua fasilitas olahraga lainnya di Jakarta juga tidak menghasilkan pendapatan bagi Jakpro.
"Terkait dengan masalah pengelolaan di TIM, JIS, Equestrian dan Velodrome memang saya mengakui bahwa ini salah sejak lahir," kata Joko saat rapat bersama Badan Anggaran (Banggar) DPRD DKI di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat pada Kamis (3/8/2023) malam WIB.
artikel ini sudsh sudah naik di republika dengan link https://news.republika.co.id/berita/ryuyiu484/politikus-pdip-dukung-sekda-dki-soal-pengelolaan-jis-salah-sejak-lahir
Comments