top of page
  • Writer's pictureGA

PDI Perjuangan Setuju TIM dan JIS Salah Sejak Lahir: Tugas JakPro Mesti Ditata Ulang





Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono mengatakan pengelolaan Jakarta International Stadium (JIS) hingga Taman Ismail Marzuki (TIM) salah sejak lahir sehingga tak memberi deviden. PDIP mengaku setuju dan menyebut JakPro harus ditata ulang penugasannya.


"Kalau diperhatikan pernyataan saya saat pertama, penugasan itu saya kritisi. Jadi penugasan itu seharusnya buat membangun saja, bukan penugasan secara keseluruhan. (Ini) setelah dibangun, pengelolaannya pun diserahkan kepada BUMD yang diberikan tugas yang pada akhirnya akan menggerus keuangan BUMD," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono kepada wartawan, Jumat (4/8/2023).

"Mesti dilakukan penataan ulang, penataan ulang penugasan. Kalau tidak, mati itu JakPro. Karena TIM nggak mungkin bisa menghasilkan menutupi biaya operasionalnya. Karena memang marwahnya beda. Ketika bicara TIM kita nggak boleh bicara untung rugi, tetapi bicara investasi anak bangsa," tambahnya.

Gembong juga menepis anggapan bahwa permasalahan yang timbul akibat faktor politis. Menurutnya, justru kesalahan sejak awal ada di teknis pengelolaan.


"Nggak (politis), teknis ini. Murni teknis. Ujungnya kan soal kebijakan penugasan kepada BUMD. Tapi penugasannya salah. Itu tadi saya katakan. Bayangkan, bicara seni budaya, bicara untung rugi kan nggak nyambung. tapi JakPro harus bicara untung rugi, orang perusahaan daerah yang diciptakan cari untung kok," tegasnya.

Karena itu, Gembong mendorong agar pengelolaan dikembalikan kepada Pemprov DKI Jakarta. "Iya betul (diserahkan ke Pemprov DKI) dan Pemda jangan merasa itu beban ya, nggak boleh," ujarnya.






Senada dengan Gembong, Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak juga memandang pernyataan Sekda DKI Joko Agus masuk akal. Mengingat, Joko merupakan mantan Kepala Perwakilan BPK Bali yang disebutnya terbiasa melakukan audit.


"Pernyataan Sekda DKI adalah pernyataan yang disampaikan secara profesional oleh seorang auditor yang jadi Sekda. Sebagai auditor, objektivitas melihat persoalan sangatlah penting sebagai bagian dari profesionalitas. Bahwa JIS dan TIM sudah bermasalah sejak awal, sudah berkali-kali disampaikan baik dalam rapat di Komisi B maupun melalui media. Perhatian (concern) agak bergeser menjadi politis, bukan lagi substansi. Saat ini pernyataan Sekda lebih ke arah substansi," tegasnya.

Sedangkan untuk pengelolaan JIS dan TIM, kata Gilbert, sudah semestinya dialihkan ke Pemprov DKI supaya tak berorientasi mencari keuntungan.


"Tindak lanjut pengelolaan JIS dan TIM yang sarat beban karena tidak berorientasi untung, sepatutnya digeser ke Pemprov. BUMD perlu dibuat fokus seperti membuat holding, misalnya pangan, transportasi, dan infrastruktur. Sifat BUMD sebagai PT yang berorientasi untung, sebenarnya jadi ganjil kalau kegiatan yang tidak menguntungkan seperti Velodrome, TIM dan lain-lain dibebankan ke BUMD yang jadi PT. Sifat Perumda yang memiliki orientasi sosial lebih sesuai," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Joko Agus Setyono memandang terdapat kesalahan sejak awal pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) hingga Taman Ismail Marzuki (TIM). Dia mengakui kesalahan terjadi sejak awal.


Hal tersebut disampaikan Joko saat mengikuti Rapat Badan Anggaran di DPRD DKI Jakarta pada Kamis (3/8) malam. Hal ini merespons catatan DPRD DKI Jakarta yang menyebut kedua fasilitas ini tak memberikan keuntungan kepada JakPro.


"Terkait dengan masalah pengelolaan di TIM, JIS, Equestrian, dan Velodrome, memang saya mengakui bahwa ini salah sejak lahir," kata Joko, Kamis (3/8).


Joko memandang semestinya BUMD hanya ditugaskan membangun proyek infrastruktur milik pemerintah. Dia kemudian mencontohkan BUMN Adhi Karya yang ditugaskan pemerintah pusat mengerjakan proyek LRT Jabodebek.


"Jadi semestinya penugasan seperti halnya Pemerintah Pusat menugaskan Adi Karya membuat LRT Jabodebek itu tidak sama dengan Pemerintah DKI Jakarta di dalam memberikan penugasan," terangnya.


Artikel ini telah tayang di detiknews, "PDIP Setuju TIM dan JIS Salah Sejak Lahir: Tugas JakPro Mesti Ditata Ulang" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6859111/pdip-setuju-tim-dan-jis-salah-sejak-lahir-tugas-jakpro-mesti-ditata-ulang

6 views0 comments
bottom of page