Pantas Nainggolan Mendesak Dinas Marga DKI Jakarta Menangani Guiding Block
Wakil rakyat Jakarta menyuarakan #SaveSiJalurKuning kawasan Jl Dewi Sartika, Cawang-Cililitan, Jakarta Timur. Bila tidak ditangani segera, maka guiding block ini bisa berbahaya untuk tunanetra yang berjalan di trotoar.
Guiding block atau jalur kuning untuk tunanetra di Jl Dew Sartika terpantau menabrak tiang lampu jalan, tiang pemberhentian bus, hingga menempel dengan lubang trotoar. Kondisi ini membuat anggota Komisi Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDIP, Pantas Nainggolan, angkat bicara.
"Bahaya. Masa tunanetra harus disuruh nabrak tiang dan nyebur got?" kata Pantas Nainggolan kepada detikcom, Kamis (16/3/2023)
Dia menjelaskan, pengadaan guiding block di jalur pedestrian adalah kewajiban pemerintah melaksanakan amanat pemenuhan hak disabilitas. Seharusnya, Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) hingga pihak kontraktor pembangun guiding block punya pemahaman soal fungsi guiding block ini. Namun ternyata, guiding block di Jl Dewi Sertika masih ada yang menabrak trotoar.
"Berarti pengawasan pembangunannya asal ada doang. Dia tidak memahami fungsi sarana-prasarana itu," kritik Pantas Nainggolan.
Menurutnya, kondisi tata kota Jakarta sudah telanjur amburadul. Kondisi guiding block yang tidak ideal sebenarnya tidak terbatas di satu tempat saja. Namun khusus kondisi di trotoar Jl Dewi Sartika yang strategis, ini harus segera diperbaiki.
"Perlu ditangani segera. Tata ruang kita sudah kadung amburadul, jadi memang diperlukan penanganan yang arif," kata dia.
Dia menjelaskan, penanganan trotoar berikut guiding block hingga Penerangan Jalan Umum (PJU) menjadi tugas Dinas Bina Marga DKI Jakarta. Penertiban pedagang kaki lima atau parkir liar yang menghalangi hak pejalan kaki dan tunanetra menjadi tugas Satpol PP. Pengaturan lalu lintas menjadi tugas Dinas Perhubungan (Dishub).
artikel ini sudah naik di detiknews dengan link https://news.detik.com/berita/d-6622332/savesijalurkuning-anggota-dewan-guiding-block-jl-dewi-sartika-bahaya