GA
Kotoran Sapi Cemari Lingkungan di Cikoko, Legislator DKI: Kurang Pengawasan
Updated: Sep 18

Kotoran dari peternakan sapi mencemari lingkungan warga di kawasan Cikoko, Pancoran, Jakarta Selatan. Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta sekaligus Penasehat Fraksi PDI Perjuangan Pantas Nainggolan meminta agar pengawasan pembuangan limbah kotoran ternak diperketat.
"Harapan kita ya untuk semua target yang sudah dicanangkan, termasuk juga pemulihan lingkungan dan limbah tadi, ya tidak ada pilihan lain kecuali dilakukan secara konsisten. Untuk mendukung konsistensi itu ya dibutuhkan pengawasan. Tidak boleh dilakukan setengah," kata Pantas pada wartawan di gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Senin (26/6/2023).
Dia mengatakan perlu adanya pengawasan oleh Pemprov DKI agar kejadian seperti itu tak terulang setiap tahun. Pantas menilai Pemprov DKI kurang konsisten dalam pengawasan limbah kotoran ternak.
"Perlu ada penyadaran yang dilakukan oleh Pemprov, disamping tindakan konkret agar tidak membuang limbah sembarangan. Inikan peristiwa berulang, apakah karena peristiwa berulang ini bisa kita tolerir karena sekali setahun?" ujarnya.
"Ya kurang konsisten dalam melakukan pengawasan. Kurang ketat. Jadi pada waktunya nanti, memang limbah kan menjadi persoalan besar. Limbah ini apakah dikategorikan mencemari lingkungan? Ya kita belum tahu juga," ujarnya.
Pantas mengatakan saat ini soal pembuangan limbah sudah masuk raperda. Raperda itu akan dibahas di DPRD DKI.
"Sama sekarang juga sedang, kalo nggak salah sudah masuk ke raperda tentang limbah domestik. Apakah limbah ini masuk limbah domestik? Nah kita sedang bersiap membahas itu nanti," ucapnya.
Sebelumnya warga wilayah Cikoko Barat III, Pancoran, Jakarta Selatan, Hasan Alhabsy, membuat aduan pada aplikasi Jakarta Kini (JAKI) soal keresahannya akibat limbah kotoran sapi yang ada di sekitar permukiman. Hasan mengatakan laporannya di aplikasi dianggap telah selesai, namun menurutnya tidak demikian.
Menindaklanjuti hal itu, Hasan mengaku mulanya mencoba melaporkan hal tersebut ke pihak Kelurahan Cikoko dan membuat pengaduan melalui aplikasi Jaki. Namun, menurutnya, masalah pencemaran itu tak ditanggapi serius sehingga tidak diselesaikan dengan tuntas.
"Makannya aku lempar ke pusat biar selesai masalah ini. Kalau sekarang kesannya saling lempar tanggung jawab dari dinas ini ke dinas ini," ucap Hasan.
Hasan berharap ada tidak lanjut konkret dan jangka panjang soal aduannya. Menurutnya, hal itu penting untuk kesehatan lingkungan sekitarnya.
Artikel ini sudah naik tayang di detiknews, dengan judul dan link "Kotoran Sapi Cemari Lingkungan di Cikoko, Legislator DKI: Kurang Pengawasan" selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-6793241/kotoran-sapi-cemari-lingkungan-di-cikoko-legislator-dki-kurang-pengawasan.