top of page
Writer's pictureDA

Kenneth DPRD DKI & Komeng DPD RI Sepakat Lestarikan Seni-Budaya BetawiBaca artikel detiknews, "Kenneth DPRD DKI & Komeng DPD RI Sepakat Lestarikan Seni-Budaya Betawi"



Banyak kesenian tradisional betawi yang harus dijaga kelestariannya, dan kesenian menjadi salah satu hal yang penting bagi masyarakat Betawi, karena menjadi salah satu bentuk kearifan lokal, kekayaan budaya dan identitas bagi masyarakat Betawi itu sendiri.


Di tengah persaingan era digitalisasi, kebudayaan betawi menghadapi beberapa tantangan, yaitu memudarnya eksistensi produk seni tradisi Betawi.



Oleh karena itu, Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan (PDIP) Hardiyanto Kenneth berharap kepada generasi muda Jakarta harus bisa ikut berpartisipasi dalam menjaga dan melestarikan kesenian tradisional Betawi sebagai identitas dan juga sarana hiburan dengan sarat makna di dalamnya, seperti ondel-ondel, pencak silat, dan jenis-jenis tariannya yang mempunyai tata nilai sendiri, norma, fungsi dan filosofi secara khusus.


"Saat ini seni budaya Betawi tak lagi diperhatikan oleh sebagian masyarakat Jakarta, terutama bagi generasi muda yang seharusnya bisa ikut menjaga eksistensi seni budaya betawi di masa kini dan masa yang akan datang,"

Oleh karena itu, pria yang akrab disapa Bang Kent ini pun sepakat dengan Senator terpilih asal Jawa Barat, Alfiansyah Bustami (Komeng), berjuang untuk melestarikan seni budaya, agar generasi muda mengenal dari mana dirinya berasal.

"Saya bertemu lagi dengan Bang Komeng, dan dalam diskusi ini, Kami sepakat berjuang untuk melestarikan seni budaya agar bisa tetap eksis,"

Kent itu pun mencontohkan, negara Korea Selatan (Korsel) yang mempunyai kepekaan artistik yang sangat baik, dan telah mengembangkan kebudayaan yang khas dalam sejarah yang panjang. "Nah pada akhirnya seni budaya inilah yang mereka pilih dan dikelola secara maksimal, serta dikemas dalam bentuk musik K-Pop dan R&B, sehingga pada akhirnya hasil dari seni dan budaya yang dihasilkan ini bisa diakui oleh dunia dan selalu dicari-cari orang. Nah,untuk itu kita harus cerdas untuk belajar dengan menerapkan pola ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) apa strategi dari Negara Korsel ini hingga bisa membuat seni budaya mereka unggul dan diakui oleh kancah dunia," sambungnya.


Menurut Kent, semangat warga Jakarta dalam melestarikan budaya Betawi ini masih sangat minim dan dikhawatirkan seni budaya Betawi ini ke depannya mengalami pendangkalan. Jika hanya produk seninya saja yang dilestarikan, sementara nilai-nilai kebudayaan Betawi pun sendiri dilupakan.

"Saya berharap untuk para generasi muda, terutama yang berdarah betawi harus paham dan jangan apatis terhadap kelestarian seni budayanya sendiri. Jangan sampai seni budaya Betawi ini tergerus karena perkembangan zaman, karena saya melihat hanya sedikit generasi muda yang mengetahui dan memahami makna budaya Betawi secara keseluruhan,"

"Di Korsel itu tradisi dan modernitas tumbuh bersama dalam semua bidang, seperti musik, seni rupa hingga tarian yang merupakan bagian penting dari kebudayaannya. Karena mereka menyadari bahwa di Korsel itu sumber daya alamnya sangat minim, tetapi mereka bisa menyadari harus mempunyai kelebihan supaya negaranya bisa diakui oleh dunia,"Kent juga meminta kepada Pemprov DKI Jakarta agar bisa mendukung sanggar-sanggar seni tradisi yang ada di Jakarta. Baik dukungan program maupun anggaran.

"Meskipun secara regulasi sudah tercantum tetapi pada kenyataannya masih kurang dukungan untuk sanggar-sanggar seni tradisi yang ada di Jakarta, Pemprov DKI harus bisa menyadari kekurangan ini, selain dengan dukungan program juga bisa didukung dengan skema anggaran, supaya sanggar-sanggar seni ini bisa terus hidup dalam mewadahi para generasi muda, atau siapa saja yang ingin belajar seni budaya lebih dalam lagi dan juga agar sanggar-sanggar seni bisa terus tumbuh dan bergeliat, terutama dalam memamerkan ekspresi orisinal Betawi,"


Pemprov DKI Jakarta juga harus cerdas dan bisa mengemas seni budaya ini agar menarik dengan memanfaatkan perkembangan digital. Dengan adanya internet, AI, dan dunia maya, jangan sampai seni budaya menjadi hilang dan generasi muda tak paham sejarah budaya dan asal usul kearifan lokalnya.

"Jangan dengan adanya internet dan AI, seni budaya ini lantas menjadi tergerus, dan generasi muda Jakarta ujung-ujungnya tak paham sejarah seni budaya kota dan asal usulnya. Inilah yang menjadi salah satu tugas utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bagaimana bisa mengemas seni budaya ini menjadi menarik, bisa dengan cara digital, dengan memanfaatkan media sosial untuk pengembangan dan pelestarian seni budaya hingga sampai mengenalkan kepada publik,
Selain itu, juga bisa meniru kemajuan- kemajuan teknologi yang baru dan lebih modern. Sehingga budaya Betawi bisa lebih lentur dan mengikuti perkembangan zaman,"

Kent menegaskan untuk tidak memberikan edukasi seni budaya menggunakan cara yang sudah ketinggalan zaman, dan terkesan tidak asyik untuk ditampilkan, kalau berjalan dengan pola seperti ini otomatis generasi muda kita tidak akan mempunyai minat dalam mendalami seni budaya itu sendiri karena terkesan membosankan.


Artikel ini telah tayang di detiknews.com dengan judul "Kenneth DPRD DKI & Komeng DPD RI Sepakat Lestarikan Seni-Budaya Betawi" https://news.detik.com/berita/d-7354337/kenneth-dprd-dki-komeng-dpd-ri-sepakat-lestarikan-seni-budaya-betawi




Comentarios


bottom of page