top of page
Writer's pictureGA

Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Gilbert Simanjuntak: Perlu Solusi Permanen dan Warga Direlokasi

Updated: Sep 18, 2023



Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan Gilbert Simanjuntak, menilai Kebakaran depo Pertamina di Plumpang bukan yang pertama kali, dan tidak diselesaikan secara permanen.


Hal ini ia sampaikan melalui keterangan tertulis pada Sabtu (4/3) kepada tim komunikasi Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta.


Gilbert mengungkit izin mendirikan bangunan (IMB) era eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait permukiman yang terdampak kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.


"Sejak awal sudah diketahui bahwa Depo Pertamina Plumpang tidak boleh ditempati dengan jarak tertentu. Lahan tersebut adalah milik PT Pertamina yang ditempati warga, akan tetapi oleh Anies sewaktu menjabat gubernur diberi izin mendirikan bangunan, yang jelas bertentangan dengan peraturan," ucap Gilbert.

Seharusnya, menurut Gilbert, warga sekitar Depo Pertamina Plumpang direlokasi untuk keamanan dan keselamatan. Namun, berdasarkan catatan, Anies mengeluarkan IMB di permukiman Tanah Merah, Rawabadak, Jakut, pada 2021.


"Melihat korban jiwa saat ini, dan kasus ini sudah berulang selalu dampak kedekatan pemukiman ke depo, maka solusi jangka panjang terhadap hal ini harus dipikirkan," ujar Kepala Badiklatda PDI- Perjuangan DKI Jakarta itu.

IMB yang dikeluarkan era Anies, kata Gilbert, untuk memenuhi janji kampanye Anies saat Pilgub DKI Jakarta 2017. Sementara di sisi lain IMB dinilai menabrak aturan.


"Izin mendirikan bangunan yang dikeluarkan Anies sewaktu menjabat membuat persoalan bertambah rumit karena terlihat lebih mementingkan terpilih jadi gubernur dengan janji kampanye walau harus menabrak aturan. Kesalahan ini tidak sepatutnya berulang," tambah Mantan Wakil Rektor UKI.

Epidemolog ini juga menambahkan baik Pertamina maupun Pemprov DKI Jakarta bersama sama urun rembug menyelesaikan permasalahan ini demi kepentingan masyarakat sekitar


"Pemprov DKI lebih baik duduk bersama dengan BUMN Pertamina mencari solusi atas hal ini. Lebih baik masyarakat sekitar direlokasi ke rusunawa atau rusunami, dan membatasi pemukiman dengan jarak tertentu sesuai peraturan," tutup Gilbert.

Diketahui data sampai Minggu 5 Maret 2023, korban meninggal bertambah menjadi 19 orang. Keterangan ini berdasarkan data yang tercatat di Koramil 01 Koja. Sementara itu, korban luka-luka mencapai 49 orang dan warga yang mengungsi saat ini mencapai 579 orang.


Artikel ini naik berdasarkan press release yang dikirim naarsumber, kemudian disunting sesuai keperluan redaksional tanpa mengurangi nilai berita oleh Tim Humas Fraksi PDI-Perjuangan DPRD DKI Jakarta.



Comments


bottom of page